Akibat Panik, Tho’un: Diperintah 1000, yang Terjadi 50.000 Korban
Wabah di masa lalu itu menginspirasi umat Islam dalam menangani wabah covid-19 saat ini. Foto/Ilustrasi: Ist
KITAB Hilyatul Auliya’ fi Thabaqat al-Asfiya’ karya Abu Nu’aim al-Ashfani merekam percakapan antara seorang waliyullah dan segerombolan wabah tho’un . Ceritanya, sewaktu menempuh perjalanan menuju kota Damaskus, segerombolan wabah tersebut, konon, bertemu dengan salah satu waliyullah. Lalu, terjadilah sebuah dialog antara mereka:
“Mau kemana kalian?”, selidik sang waliyullah kepada wabah tho’un .
“Kami diperintah oleh Allah SWT untuk memasuki kota Damaskus,” jawab wabah tho’un .
Sang waliyullah lalu bertanya kembali, “berapa lama dan berapa banyak manusia yang menjadi korban kalian?”
Wabah pun menjawab, “dua tahun dengan seribu korban yang meninggal dunia.”
Singkat cerita, setelah dua tahun berlalu, jumlah korban meninggal ternyata mencapai 50 ribuan orang. Dan ketika sang waliyullah kembali bertemu dengan wabah penyakit tersebut, ia menggugat.
“Kenapa dalam dua tahun kalian memakan begitu banyak korban sampai 50 ribu orang yang meninggal? Bukannya kalian janji hanya memakan korban seribu orang?”, protes sang waliyullah.
Wabah pun menjawab, “kami memang diperintah Allah SWT untuk merenggut seribu korban. Namun empat puluh sembilan ribu korban lainnya, meninggal akibat panik dan khawatir berlebihan yang meliputi pikiran dan benak mereka.”
https://umma.id/post/akibat-panik-thoun-diperintah-1000-yang-terjadi-50000-korban-1374107?lang=id