Jangan takut miskin karena bersedekah
Jangan takut miskin karena bersedekah
Sedekah tidak akan menjadikan seseorang jatuh miskin. Justru dengan sedekah Alloh akan membalasnya dengan yang lebih banyak dan lebih baik.
Alloh ﷻ berfirman,
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚوَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖوَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Saba’ : 39)
Katakanlah wahai Nabi Allah kepada mereka yang tertipu dengan harta-harta dan anak-anak mereka : Sesungguhnya Tuhanku yang meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya; Sebagai ujian dan hikmah. Kemudian Allah menasihati mereka yang sering berinfak untuk keperluan yang baik, Allah juga mengabarkan bahwa akan mengganti orang-orang yang ikhlas di dunia dengan pahala di akhirat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ : Tidaklah berkurang sedekah dari harta. Dialah Allah yang maha memberi rezeki dan kebaikan yang diberikan.
Siapa saja yang menginfakkan hartanya dalam kebaikan –khususnya jihad fi sabilillah- dari harta yang halal dan hanya mencari ridha Allah, maka Allah akan lipat gandakan pahala dan balasan untuknya. 1 kebaikan menjadi sepuluh sampai 700 kali lipatnya. Bahkan sampai jumlah tak terbatas. Ini sesuai kondisi orang berinfak, niat dan kebutuhannya.
Ibnu Katsir رحمه الله berkata,
مهما أنفقتم من شيء فيما أمركم به وأباحه لكم، فهو يخلفه عليكم في الدنيا بالبدل، وفي الآخرة بالجزاء والثواب
“Apapun yang kamu infakkan dalam apa yang diperintahkan kepadamu atau yang dimubahkan bagimu, maka Dia akan memberikan gantinya untukmu di dunia, dan di akhirat dengan ganjaran dan pahala.”
Hal ini dengan sejalan dengan firman Allah ﷻ di hadits Qudsi,
أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Berinfaklah, niscaya Aku berinfak kepadamu.” (Muttafaq ‘Alaih)
Nabi ﷺ bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tiada hari melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun. Lalu salah satunya berucap (berdoa): Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang berinfaq. Sedangkan yang lain berdoa: Ya Allah timpakanlah kehancuran kepada orang yang kikir (tidak berinfaq).” (Muttafaqun ‘alaih)
أَنْفِقْ بِلَالًا وَلَا تَخْشَ مِنْ ذِي الْعَرْشِ إِقْلَالًا
“Berinfakanlah wahai Bilal, jangan takut pemilik ‘Arsy (Allah) kurangi hartamu.” (HR. Al-Baihaqi)
Keutamaan infak atau sedekah yang langsung disebutkan Al-Qur’an, ia akan menjadi sebab bertambahnya harta dan lapangnya rizki.
Allah ﷻ berfirman,
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Al-Baqarah : 245)
Dari ayat ini, Allah ﷻ juga sanggah anggapan sebagian orang, kalau ia keluarkan infak maka akan miskin. Bahwa Allah ﷻ yang mengatur rizki para hamba-Nya. Dialah yang melapangkan dan menyempitkan rizki seseorang. Orang yang berinfak tidaklah menyempitkan rizkinya. Sebaliknya, pelit infak tidaklah melapangkan rizkinya. Bersamaan itu, dalam ayat ini, Allah akan berinfak akan mendapatkan balasan memuaskan atas infaknya; baik di dunia dengan ganti berlipat maupun di akhirat dengan balasan kenikmatan yang tiada tara.
Keyakinan ini akan menjadi penawar atas bisikan syetan yang menakut-nakuti orang berinfak dengan kemiskinan sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah ﷻ.
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah : 268)
Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah ﷻ,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ
“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan”, maksudnya: ia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda :
اتَّقُوا الظُّلْمَ ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَاتَّقُوا الشُّحَّ ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ ، وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ.
“Jauhilah dari perbuatan dzalim, karena kedzaliman itu akan menjadi kegelapan dihari kiamat. Jauhilah dari sifat kikir karena sesungguhnya ia telah menghancurkan umat-umat sebelum kalian. Hal itu mengantarkan mereka untuk saling menumpahkan darah mereka, dan merusak kehormatan mereka sendiri” (HR. Muslim, 8/18 (6668))
Cukuplah ini menjadi peringatan bagi kita …
Dan cukup pula hal ini memberi motivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi dengan harta kita…